CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Penantian


Januari, 2010 ketika pagi hari, bunda ku  bilang bahwa aku akan punya adik, aku kaget mendengarnya karena hampir 12 tahun aku menanti seorang adik kecil yang akan menemaniku bermain kelak. Pertama kali bunda ku ke rumah sakit untuk memeriksa kandungannya aku ikut. Lalu dokter itu berkata bahwa di dalam rahim bunda ku tidak hanya ada janin tetapi juga ada 2 buah kista yang mengapit calon adikku itu, dan kata dokter itu bunda ku harus di operasi untuk mengambil kista itu di saat usia kandungan bunda ku berusia 4 bulan, karena jika kista itu tidak diambil dia akan pecah dan kemungkinan besar akan meracuni calon adikku.
          Ternyata kista itu tumbuh karena pada saat aku masih TK bunda ku pernah keguguran dan itu langsug di bersihkan rahimnya (kuret). Tidak lama dari itu untuk kedua kalinya bunda k keguguran tetapi tidak di kuret karena keguguran itu terjadi pada saat bunda berada di kantor, bunda pun tidak tahu apa efeknya bila tidak di kuret. Di mulai dari situlah kista itu tumbuh
          4 bulan pun berlalu dan kini tiba saatnya bunda untuk menjalani operasi pengambilan kista. Kami sekeluarga khawatir akan bunda dan janinnya. Karena bisa dibilang calon adikku itu bayi yang ditunggu kami semua. Ketika operasi itu berjalan aku sedang tidak berada di samping bunda, karena aku sedang sekolah. Setelah aku pulang sekolah aku langsung ke rumah sakit untuk menemani bunda, dan memang kebetulan rumah sakit itu berada dekat sekolah ku. Ketika sampai dirumah sakit, nenekku bercerita bahwa tadi pagi setelah operasi bunda sarapan nasi goreng seafood yang di sediakan rumah sakit. Setelah bunda menghabiskan sarapannya, bunda merasakan sakit di sekitar jahitan operasi tadi. Bunda berteriak kesakitan, namun kejadian itu tidak berlangsung lama, karena dokter segera datang. Dokter bilang bunda tidak boleh makan seafood karena bekas jahitannya itu masih basah. Seminggu kemudian bunda di perbolehkan pulang
          Semenjak operasi itu bunda sangat menjaga kandungannya dengan baik. Aku pun selalu menemani kemana pun bunda pergi. Usia kandungan bunda kini sudah 9 bulan, bunda pun semakin sering untuk memeriksa kandungannya. Suatu hari sepulang bunda dari rumah sakit bunda mengajakku berbelanja perlengkapan bayi. Dengan semangat aku ikut bunda berbelanja, ketika aku sedang memilih pakaian bayi aku tertarik pada satu baju berwarna biru, dan aku pegang baju itu, aku berkata dalam hati adikku betapa lucunya kamu ketika kamu mengenakan baju ini nanti, kakak janji akan merawat dan menjaga mu dengan cinta dan hati yang tulus.
          Senin, 04 Oktober 2010 sekitar pukul 17.00 ketika bunda sedang duduk tiba-tiba ada air yang mengalir di kaki bunda, aku dan papa kaget melihatnya. Kami semua pun langsung bergegas ke rumah sakit. Sampainya di rumah sakit bunda di bawa ke ruang bersalin dan papa menemani bunda di dalam sana. Aku sendirian menunggu bunda di ruang tunggu depan ruang operasi. Perasaan ku campur aduk, senang, khawatir, takut dan bahagia tentunya. Bunda bertekad untuk melahirkan adikku secara normal, tetapi karena adikku belum berada di perut bunda bagian bawah, jadi dokter memutuskan bunda melahirkan secara caesar. Sebenarnya bunda tidak mau untuk kedua kalinya di operasi dalam waktu satu tahun, namun apa boleh buat, semua ini diberikan yang terbaik untuk bunda dan calon adikku.
          Pukul 19.32 adikku lahir dengan selamat. Dia berjenis kelamin laki-laki dengan berat 2.540 gr dan panjang 47 cm. Adikku di beri nama Rayndra Adhasha Aryviryananda Prabowo. Setelah adikku di bersihkan kami diperbolehkan masuk kedalam ruang isolasi untuk melihat bunda dan adikku. Pertama kalinya aku melihat adikku aku meneteskan air mata dan berkata dalam hati adikku sekarang kau telah terlahir ke dunia yang indah, setelah penantian yang kami tunggu selama 12 tahun, dan nanti dirumah ada tangis dan tawamu.
          Keesokan harinya setelah bunda dipindahkan ke dalam ruang inap, sekitar pukul 07.00 pagi adikku diantar oleh suster ke kamar bunda. Ketika adikku diangkat dari tempat tidur mungilnya oleh bunda, dia menangis dan untuk pertama kalinya aku mendengar tangisan lucunya. Bunda meneteskan air mata dan membisikkan pada adikku sayang kini kamu telah melengkapi hidup bunda, jadilah anak yang sholeh dan berbakti pada orang tua, bunda janji akan memberimu yang terbaik.
          Pada hari rabu, 05 Oktober 2012 sepulang sekolah aku meminta papa untuk mengantarku ke tempat perlengkapan bayi untuk membelikan kado buat adik kecilku. Setelah aku membeli kado, aku dan papa bergegas ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit ternyata bunda sedang menggendong adikku dan langsung kuberikan kadonya
          Keesokan harinya bunda dan adikku diperbolehkan pulang. Kami meninggalkan rumah sakit sekitar pukul 19.00 WIB. Kini setiap aku pergi aku selalu ingin cepat pulang dan bermain bersama adikku. Sekarang adikku telah besar dan tumbuh menjadi anak yang sehat. Sekian dulu cerita ku :)

0 komentar:

Posting Komentar